Tingkatan Sekolah dan Suasana Sekolah di Jepang

By Intan Hikari - 20.35

Ohayou minasan, hari ini Intan mau memberikan kamu info menarik tentang tentang tingkatan sekolah di Jepang. Di Jepang sama seperti di Indonesia ada Paud, TK, SD, SMP maupun SMA dan Universitas. 


Di Jepang seorang ibu rumah tangga mempunyai tugas berat yaitu membuat anak-anaknya pintar dalam pendidikan supaya waktu besar nanti dia bisa menjadi orang yang sukses. Seorang ibu akan menghalalkan segala cara dan berusaha keras dalam mendidik putra-putrinya termasuk dalam memilih sekolah atau memberinya dia les sejak dari kecil.

Oleh karena itu ada beberapa macam tingkatan sekolah mulai dari usia dini sampai dewasa berikut ini:

  • Hoikuen (保育園) PAUD
Hoikuen sama seperti PAUD yaitu pendidikan usia dini sebelum TK yang bisa dimasuki oleh anak berusia 1-4 tahun. Terkadang untuk anak seorang ibu yang masih berkerja. Para Ibu akan memilih memasukkan anaknya ke dalam Hoikuen ini.

Di tingkat sekolah ini murid-murid belajar dengan bermain mengenal binatang, bilangan, angka dengan cara yang tidak langsung dan menyenangkan. Mereka juga diajari cara memakai baju sendiri, cara memakai sepatu, cara buang air di tempatnya dan makan bersama ketika jam makan tiba.

Pada periode ini anak diajarkan membaca hiragana dengan teknik yang mudah menggunakan gambar yang berbentuk hiragana kemudian ditempelkan di dinding atau di locker mereka agar selalu dilihat dan lama-kelamaan mereka akan hafal dengan sendirinya.

  • Youchien (幼稚園) TK
Anak-anak di Jepang yang tidak masuk PAUD atau yang baru lulus dari Hoikuen bisa memasuki Taman Kanak-kanak. Usia untuk masuk taman kanak-kanan mulai dari 3 hingga 5 tahun. Pendidikan Taman kanak-kanak berada di bawah naungan kementrian pendidikan Jepang (MEXT). Dengan kurikulum ditetapkan oleh masing-masing sekolah secara musyawarah dengan tetap mempertimbangkan tahap perkembangan anak-anak.

Anak Youchien masuk pukul 9 pagi sampai jam 2 sore. Mereka mendapat makan dari sekolah atau diperkenankan bawa bento sendiri. Pagi hari sebelum berangkat sekolah ada bis sekolah yang menjemput, biasanya bis anak TK ini lucu-lucu bentuknya seperti kucing dan hewan lainnya. Warnanya juga mencolok dan disukai anak-anak.

Di sekolah TK ini mereka diajarkan menggambar, ketrampilan melipat kertas, membaca cerita, olahraga, tampiil di depan kelas dengan menyanyi dan menari. 



  • Shougakko (小学校) Sekolah Dasar
Pendidikan dasar 9 tahun dari SD merupakan hal wajib bagi warga Jepang, bahkan jika orng tuanya sendiri tidak menyekolahkan SD bisa-bisa ayah dan ibunya bisa terkena hukuman. Di Jepang sekolah-sekolah memiliki 3 semester, semester awal waktu masuknya sekolah biasanya ditandai dengan mekarnya bunga sakura pada bulan april. Kedua disaat musim dinin turun pada bulan November dan Semester ketiga pada saat tahun baru.

Di semester awal anak-anak mulai perkenalan dan pembagian kelas. Waktu anak mulai masuk SD, meraka akan diajari dasar-dasar membaca dan menulis, bahkan lebih kompleks lagi pelajarannya. Para ibu - ibu juga mulai mencari les-les untuk anak mereka selain kegiatan belajar di sekolah untuk meningkatkan kemampuan anak.

  • Chuugakkou (中学校) SMP
Murid SMP di Jepang diajarkan bermacam-macam pendidikan diantaranya bahasa Jepang, bahasa Inggris, bahasa asing, ilmu-ilmu sosial, matematika, sains, musik, kesehatan, pendidikan jasmani, seni, industri, kesejahtraan keluarga, memasak. Semua pelajaran masing-masing diberikan di hari berbeda tanpa ada pengulangan mata pelajaran yang sama dalam seminggu.

Mereka juga bisa ikut ekstrakulikuler seperti main basket, menari, sepak bola, dan di musim yang berbeda di SMP juga diadakan festival-festival sekolah untuk meningkatkan kreatiffitas murid-murid SMP.

Guru di sekolah Menengah Pertama mempunyai pendidikan Sarjana dengan sertifikat kelas dua, serta harus mengikuti ujian sertifikat setiap tahunnya karena masa berlaku sertifikatnya hanya selama 1 tahun. Itulah mengapa pengajar di Jepang bisa dipastikan selalu mempunyai kualitas yg terbaru.
  • Koukougakkou (高校学校) SMA
Di awal semester para murid SMA mencari kelasnya masing-masing dan uniknya lagi mereka juga ada upacara pembukaan seperti di Indonesia. Mereka kemudian dituntun oleh ketua Osis untuk ke ke kelas masing-masing. Absen mereka juga sesuai abjad tapi bukan dari alpabhet melainkan hiragana dari nama keluarga.

Pendidikan SMA di Jepang dibagi menjadi 2, yaitu pendidikan Fulltime dan Part Time. Pendidikan Fulltime ditempuh selama 3 tahun dengan tuntutan 80 kredit mata pelajaran. Sedangkan Part Time ditempuh hanya pada malam hari atau waktu yang lebih fleksibel dengan masa tempuh lebih dari 3 tahun.

  • Daigaku (大学) Universitas
Untuk masuk ke Universitas ada ujian masuk seperti di Indonesia juga, jadi untuk para pelajar yang ingin masuk ke universitas ternama dan favorit mereka biasanya meminta jimat di kuil-kuil dan belajar sekuat tenaga agar diterima.

Disinilah seorang ibu rumah tangga Jepang akan melihat hasil didikannya. Apakah mereka mampu menjadikan anak mereka pintar hingga menjadi lulusan yang handal dan dapat bekerja mencapai impiannya.

Di Jepang ada 3 jenis Perguruan Tinggi yaitu Universitas, Junior College, dan Technical College. Junior College siswa hanya diharuskan menempuh setengah dari kredit “Bachelor’s Degree” untuk masa tempuh 3 hingga 4 tahun. Sedangkan Technical College biasanya diperuntukkan untuk calon-calon teknisi.

Seorang siswa tamatan SMP dapat langsung masuk ke Technical College untuk kategori sekolah kejuruan tanpa melewati SMA. Di technical College ini terdapat 5 pilihan jenjang yakni Sarjana (4-6 tahun), Paskasarjana (1 semester-1 tahun), Diploma (2 tahun), Special Training Academy (1-3 tahun), dan Sekolah Kejuruan (5 tahun).

  • Share:

You Might Also Like

0 Comments